Ngulik : Asal Usul Wingko Babat

By kamira - May 15, 2018



Wingko babat menjadi salah satu oleh-oleh favorit yang banyak di beli para pelancong jika berkunjung ke Semarang. Eits usut punya usut ternyata cemilan dari tepung ketan dan kelapa ini bukan makanan asli dari Semarang lho. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sejarah dari wingko.

Wingko sebenarnya berasal dari Babat, suatu kota kecil yang terletak di Lamongan, Jawa Timur.
Wingko diperkenalkan oleh Loe Soe Siang. Ia mempunyai sepasang anak laki-laki dan perempuan. Kepada keduanya, ia mewariskan keahliannya dalam membuat wingko.

Kenapa bisa sampai ke Semarang?

Dilihat dari sejarahnya, wingko babat pertama kali muncul di Semarang sekitar tahun 1946. Wingko dibawa oleh Loe Lan Hwa (putri Loe Soe Siang) dan suaminya,The Ek Tjong. Mereka mengungsi dari Lamongan ke Semarang saat Lamongan pecah. Dengan keahliannya mengolah tepung ketan dan kelapa, mereka berdua pun membuat usaha wingko di Semarang. Inilah yang menjadi cikal bakal wingko banyak di jual di Semarang dan menjadi oleh-oleh favorit khas Semarang.

Kue ini kemudian dijajakan di sekitar stasiun K.A Tawang Semarang, tempat The Ek Tjong bekerja. Ternyata banyak yang menyukai kue ini dan menanyakan namanya. Di Babat, kue tersebut hanya disebut wingko. Namun, Loe Lan Hwa menambahkan kata babat menjadi wingko babat sebagai bentuk penghormatannya pada tempat dimana ia dibesarkan.

Usaha milik keduanya pun semakin berkembang. Ilustrasi Kereta api di pada bungkus wingko menjadi karakteristik wingko buatan mereka. Untuk membedakan dengan wingko merk lainnya, mereka menambahkan nama D. Mulyono (nama lain The Ek Tjong) dan di belakangnya ditambah kata-kata "d/h Loe Soe Siang" pada pembungkus wingko babat buatannya.

Sampai sekarang wingko babat cap kereta api miliknya masih dicari-cari dan terkenal oleh para pelancong. Kue ini menjadi wingko legendaris di Semarang.








  • Share:

You Might Also Like

0 komentar